Berita
Laporan Global Pendidikan Orang Dewasa Diluncurkan
Tanggal : 08/21/2013, 07:11:51, dibaca 620 kali.Jakarta --- Pada pembukaan Forum Kebijakan Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup bagi Remaja Rentan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (International Policy Forum on Literacy and Life Skills Education for Vulnerable Youth throught Community Learning Centers) diluncurkan Laporan Global Pendidikan Orang Dewasa atau Second Global Report on Adult Learning and Education (GRALE II). GRALE II yang diterbitkan UNESCO Institute for Lifelong Learning disusun berdasarkan data dari 141 negara yang menyajikan pandangan dari berbagai wilayah di dunia tentang pendidikan dan keaksaraan orang dewasa.
Pesan kunci yang disampaikan dalam GRALE II adalah meskipun terdapat kemajuan global dalam hal penurunan jumlah tuna aksara, kelompok kurang beruntung masih tertinggal dan sulit memperoleh peluang pembelajaran bermutu.
Dari sudut pandang perubahan kondisi sosial, ekologi, demografi dan ekonomi pada abad 21, laporan ini menunjukkan bahwa investasi pada pendidikan formal dan nonformal bagi penduduk berusia 15 tahun ke atas dapat sangat bermanfaat di negara mana pun. Dalam laporan ini diuraikan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan investasi pendidikan tersebut agar para pengambil kebijakan, praktisi dan peneliti dapat mengidentifikasi cara paling memungkinkan untuk menuju ke sistem dan program pembelajaran sepanjang hayat untuk semua.
Sementara dalam pembukaan forum, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengatakan, selain perluasan akses, Indonesia juga mendorong peningkatan mutu dan relevansi keaksaraan orang dewasa dan program kecakapan hidup. “Dalam konteks ini, Indonesia telah mengembangkan standar keaksaraan dan sistem evaluasi dan akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Dalam hal kecakapan hidup, Indonesia menerapkan standar kompetensi nasional untuk memenuhi standar pendidikan nasional dan standar yang dibutuhkan untuk dunia industri dan profesional,” katanya.
Ditambahkannya, layanan pendidikan dan pelatihan kecakapan hidup bagi remaja disediakan bagi peserta didik dari berbagai kelompok umur untuk menghindari stereotipi berdasarkan gender. Selain itu, prioritas program adalah untuk masyarakat yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap pengembangan diri, pengembangan karir dan/atau untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Secara keseluruhan target pendidikan dan pelatihan kecakapan hidup pada tahun 2013 berjumlah 134.101 orang dengan anggaran Rp 21,2 milyar.
Kembali ke Atas
Berita Lainnya : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas