Banner
hotspot
Login Member
Username:
Password :
Statistik

Total Hits : 1556995
Pengunjung : 386240
Hari ini : 244
Hits hari ini : 272
Member Online : 14
IP : 172.70.179.126
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla
:: Kontak Admin ::

lung_comp    
Agenda
27 December 2024
M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Festival Film Dokumenter Kebudayaan BPNB Padang

Tanggal : 08/28/2013, 12:38:08, dibaca 660 kali.
Padang – Pendokumentasian aktivitas kebudayaan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Untuk kelima kalinya, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang kembali menyelenggarakan Festival Film Dokumenter untuk wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
 
Festival terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya lomba pembuatan film dokumenter kebudayaan, pemutaran film peserta lomba di tengah-tengah masyarakat, dan pelatihan pembuatan film dokumenter. Tujuan dari kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat mendorong bertambahnya jumlah masyarakat yang melakukan pendokumentasian aktivitas kebudayaan, menjadi ajang pertukaran pengetahuan budaya, dan juga dapat berefek terhadap peningkatan kualitas pendokumentasian aktivitas budaya.
 
Untuk lomba pembuatan film dokumenter kebudayaan menargetkan peserta siswa tingkat SMA di wilayah kerja BPNB Padang. Ruang lingkup film yang dibuat harus memasukkan unsur-unsur kebudayaan yang ada di wilayah masing-masing, meliputi: pemainan tradisional, seni tradisi, upacara tradisional, pengobatan tradisional, pakaian tradisional, dan makanan tradisional.
 
Kepala BPNB Padang, Nurmatias pada jumpa pers di Kuranji, Padang (21/08) mengatakan dengan adanya kemajuan teknologi audio visual memungkinkan masyarakat melakukan pendokumentasian aktivitas kebudayaan. “Bahkan dengan handphone saja anak-anak dapat mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan budaya yang ada di sekitar mereka,” ujarnya.
 
Nurmatias juga menambahkan khususnya dengan adanya lomba pembuatan film dokumenter kebudayaan ini selain membantu menginventasisasi aktivitas kebudayaan, juga dapat merangsang minat siswa SMA untuk mengembangkan kemampuan bidang audio visual secara profesional yang berkarakter dan mempunyai jati diri kuat sebagai bangsa Indonesia.
 

Disisi lain, Nurmatias berharap melalui pendokumentasian dapat mengamankan upaya-upaya pencaplokan hak paten oleh negara lain. Menurutnya kebudayaan bisa lintas daerah, provinsi, dan budaya. Dalam kondisi yang ada, banyak kebudayaan kita yang sudah dipatenkan oleh negara lain karena saat ini kebudayaan Indonesia dinilai mempunyai nilai ekonomi dan industri. “Dengan adanya kegiatan ini, kebudayaan yang ada bisa kita lestarikan, kita amankan dari usaha-usaha pencaplokan, sekaligus menjadi kebanggaan kita bahwa tingginya nilai kebudayaan Indonesia diakui negara lain yang memanfaatkannya,” jelasnya.



Kembali ke Atas


Berita Lainnya :
 Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas
Nama
E-mail
Komentar

Kode Verifikasi
                

Komentar :


   Kembali ke Atas