Berita
Gubernur Minta polisi Telusuri Bocoran Kunci Jawaban
Tanggal : 04/15/2014, 07:29:30, dibaca 599 kali.Baleendah - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochammad Iriawan menelusuri bocoran kunci jawaban soal ujian nasional SMA yang beredar melalui jejaring sosial, dan telah dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Wahyudin Zarkasih.
"Biasa ada orang iseng di sosmed (sosial media) yang menyebar kunci jawaban, itu minta (kepada Kapolda Jabar) saya usut pelakunya karena meresahkan," kata Ahmad Heryawan ketika meninjau pelaksanaan UN di SMAN 1 Kota Bandung, Senin.
Pihaknya mengapresiasi kepada siswa yang berani melaporkan temuan kunci jawaban soal UN SMA kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyudin Zarkasih.
"Saya pikir siswa yang lapor menemukan kunci jawaban itu perlu diapresiasi. Jadi unik ya, malah siswa yang melaporkan. Itu bagus, meskipun di sosmed ada beredar Alhamdulilah tidak terpengaruh," ujar Heryawan.
Menurut dia, sistem UN tahun 2014 sulit untuk dimanipulasi atau dicurangi karena sistemnya sudah bagus.
"Ketika di ruang ujian ada 20 orang siswa. Masing-masing siswa mengerjakan satu soal dan itu jenisnya berbeda dengan siswa lain. Sehingga ngak ada contek-contekan," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar siswa-siswi tidak mudah terpengaruh dengan bocoran kunci jawaban soal UN.
"Jangan mudah percaya, bisa saja itu menyesatkan. Dan itu benar kan, setelah Kadisdik menyelidiki bocoran kunci jawaban tersebut ternyata tidak benar," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menerima laporan bocoran kunci jawaban soal ujian nasional (UN) tingkat SMA dan atau sederajat, bocoran soal tersebut beredar melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
"Jadi tadi malam ada siswa di Kota Bandung yang melapor ke saya katanya dia menerima kunci jawaban soal UN di dunia maya," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyudin Zarkasih.
Ia menuturkan dari keterangan siswa tersebut bocoran kunci jawaban tersebut telah beredar di dunia maya sejak Minggu (13/4) siang.
"Jadi dari Minggu siang itu sudah ramai di dunia maya, sorenya siswa tersebut lapor ke saya," ujar dia.
Kembali ke Atas
Berita Lainnya : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas