Berita
Bupati Bandung Terima Penghargaan Pendidikan Inklusif
Tanggal : 06/28/2013, 08:15:46, dibaca 578 kali.SOREANG - Bupati Bandung H. Dadang M, Naser akan menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kjemendikbud) karena dinilai berhasil dalam mengembangkan pendidikan inklusif untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Penghargaan akan diserahkan, Sabtu (22/6/2013) oleh Wakil Mendikbud, Prof. Dr. H. Musliar Kasim, di Gedung M. Toha Soreang.
"Layanan untuk ABK secara konvensional melalui Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, sesuai dengan konsep pendidikan untuk semua atau Education for All sehingga ABK harus belajar bersama-sama anak-anak biasa," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Bandung, H. Juhana, kepada para wartawan di Kanpung Sawah, Jumat (21/6/2013).
Juhana mengungkapkan, dari jumlah SD di Kab. Bandung sebanyak 1.300 buah sebanyak 32 SD mengadakan pendidikan inklusif. Sedangkan 10 SMP, tujuh SMA/SMK, dan lima Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengadakan pendidikan inklusif. Dengan jumlah sekolah yang telah mengadakan pendidikan inklusif ini sehingga Pemkab Bandung mendapatkan pendidikan inklusif.
Selain itu. Pemkab Bandung juga sudah memiliki Peraturan daerah (Perda) No. 4/2004 tentang Perda Pendidikan Kab. Bandung. "Di dalam Perda itu secara jelas termuat masalah pendidikan inklusif sehingga Kab. Bandung dinilai memiliki kepedulian tinggi soal ini," ujarnya didampingi Kabag Humas Pemkab Bandung, H. Achmad Kosasih.
Juhana menjelaskan, Kepedulian lainnya berupa penyediaan aksesibilitas di sekolah-sekolah bagi ABK. Memang baru sebagian sekolah yang sudah memiliki fasilitas aksesibilitas itu seperti sekolah ada akses untuk siswa yang memakai kursi roda. Bahkan, tiga putra bupati Bandung mendapatkan pendidikan di sekolah inklusif di Sekolah Almabrur Baleendah. "Kita salut dengan bupati yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah inklusif," tuturnya.
Pemberian penghargaan juga akan disatukan dengan peluncuran pendidikan inklusif di Kab. Bandung. "Sejak tahun 2003 Pemkab Bandung sudah merintis pendidikan inklusif, namun peluncuran program ini untuk memperkuat program-program yang sudah berjalan," katanya seraya menambahkan acara dimeriahkan dengan rampak kendang siswa-siswa tuna netra.(A-71/A-147)***
Kembali ke Atas
Berita Lainnya : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas