Berita
19 Negara Asia Afrika Ikuti Forum Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup
Tanggal : 08/21/2013, 07:04:05, dibaca 543 kali.Jakarta – Untuk mengatasi persoalan terkait kebijakan dan layanan program pendidikan keaksaraan dan kecakapan hidup bagi remaja marjinal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL) menyelenggarakan Forum Kebijakan Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup bagi Remaja Rentan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (International Policy Forum on Literacy and Life Skills Education for Vulnerable Youth throught Community Learning Centers). Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah forum ini karena UIL menilai Indonesia berhasil menjadi role model penuntasan tuna aksara. Selain itu, Indonesia juga merupakan Ketua Forum Internasional dan pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Forum internasional yang berlangsung pada 20–22 Agustus 2013 tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi remaja rentan agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Forum ini merupakan kelanjutan dari dua forum regional serupa, yang sebelumnya dilaksanakan di Bamako, Mali tahun 2010 dan Kairo, Mesir tahun 2011.
Forum diikuti 60 peserta yang terdiri dari kalangan pendidik, organisasi masyarakat, mitra swasta, PKBM dari Indonesia dan 18 negara di kawasan Asia dan Afrika, terdiri atas Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Timor Leste, Vietnam, Bangladesh, India, Nepal, Jepang, Mongolia, Ethiopia, Eritrea, Nigeria, Sudan Selatan. Selain itu, juga hadir lima remaja yang mewakili kelompok remaja rentan dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Adapun pembicara dalam forum ini, antara lain, dari Australia dan Jepang, sebagai contoh negara maju yang berhasil memberikan layanan pendidikan keaksaraan dan kecakapan hidup bagi remaja.
Dalam sambutannya saat membuka forum internasional tersebut, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengatakan, Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam pelaksanaan kebijakan pembelajaran sepanjang hayat, yang mencakup layanan pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pembelajaran dan pendidikan orang dewasa. Seluruh kebijakan tersebut menjadi komponen vital dalam meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja, inklusi sosial, kewarganegaraan yang aktif dan perkembangan pribadi di seluruh wilayah Indonesia. Musliar Kasim berharap Forum ini akan meningkatkan komitmen kita dalam mendorong pembelajaran dan pendidikan orang dewasa dan menyediakan kesempatan belajar untuk semua.
Dalam kaitannya dengan Forum Kebijakan ini, Musliar mengatakan, untuk program keaksaraan orang dewasa pada tahun 2013, fokus keaksaraan dasar di Indonesia diprioritaskan bagi penduduk yang tinggal di kawasan Terluar, Terpencil dan Tertinggal (3T) dan kelompok kurang beruntung lainnya. Salah satu contoh adalah prioritas kepada provinsi dengan angka tuna aksara yang masih tinggi seperti Papua dengan tingkat keaksaraan 66% pada tahun 2011. Secara keseluruhan, target keaksaraan dasar pada tahun 2013 berjumlah 344.440 orang dengan total anggaran Rp. 28,5 milyar
Kembali ke Atas
Berita Lainnya : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas